INILAH.COM, Bandung - Erwin Arnada kembali menggarap karya baru. Dalam film teranyarnya yakni 'Rumah di Seribu Ombak', dikabarkan menghabiskan dana sebesar Rp3,5 miliar.
Seperti dituturkan oleh Produser Eko Kristianto, dalam film yang diproduksi oleh Tabia Film & Winmark Pictures ini merupakan film berdana cukup minim. Dengan menjalani proses syuting selama 24 hari, mereka berusaha untuk mencoba memanfaatkan dana sebaik mungkin.
“Sulitnya film ini dilakukan di Bali dan kita harus mendatangkan semua barang dari Jakarta. Bayangkan saja bagaimana minimnya budget yang dimiliki. Tapi kita harus mengakalinya sepintar mungkin,” ujar Eko saat ditemui dalam Workshop film Rumah di Seribu Ombak, di Vanila Cafe, Jalan Cimanuk, Kota Bandung, belum lama ini.
Erwin berharap film ini bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Karena di saat film tentang percintaan mencuat, film inspiratif tentang kehidupan kecil warga Bali ini menjadi suguhan anyar.
“Awalnya sulit sekali membuat film ini karena saya harus berhadapan dengan orang Bali yang memiliki kebudayaan sangat kuat. Namun, saya mencoba hati-hati agar tidak ada yang tersinggung. Untungnya banyak sekali yang membantu dalam penggarapan film ini,”
Seperti dituturkan oleh Produser Eko Kristianto, dalam film yang diproduksi oleh Tabia Film & Winmark Pictures ini merupakan film berdana cukup minim. Dengan menjalani proses syuting selama 24 hari, mereka berusaha untuk mencoba memanfaatkan dana sebaik mungkin.
“Sulitnya film ini dilakukan di Bali dan kita harus mendatangkan semua barang dari Jakarta. Bayangkan saja bagaimana minimnya budget yang dimiliki. Tapi kita harus mengakalinya sepintar mungkin,” ujar Eko saat ditemui dalam Workshop film Rumah di Seribu Ombak, di Vanila Cafe, Jalan Cimanuk, Kota Bandung, belum lama ini.
Erwin berharap film ini bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Karena di saat film tentang percintaan mencuat, film inspiratif tentang kehidupan kecil warga Bali ini menjadi suguhan anyar.
“Awalnya sulit sekali membuat film ini karena saya harus berhadapan dengan orang Bali yang memiliki kebudayaan sangat kuat. Namun, saya mencoba hati-hati agar tidak ada yang tersinggung. Untungnya banyak sekali yang membantu dalam penggarapan film ini,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar